CEWEK MENOLAK NIKAH GARA-GARA SALAH KETIK UNDANGAN Sehari sebelum pernikahan, Zuleha, terus-menerus menangis. Keluarganya kebingungan kare...
CEWEK MENOLAK NIKAH GARA-GARA SALAH KETIK UNDANGAN
Sehari sebelum pernikahan, Zuleha, terus-menerus menangis. Keluarganya kebingungan karena beberapa jam yang lalu, Zuleha masih menggebu-gebu untuk nikah, apalagi lelaki yang dinikahinya adalah cinta pertamanya, cinta yang tumbuh dan terpelihara baik sejak keduanya di bangku kelas 1 SMP.
Melihat Zuleha yang menangis sedih dan sekali-kali terlihat keputusasaannya untuk melanjutkan pernikahannya, ibunya mencoba menyelidiki apa penyebabnya, "Zul, kenapa kok malah nangis terus, sepertinya takut amat mau nikah? Kan mestinya hari ini kamu bahagia?"
Ditanya baik-baik dan sangat lembut oleh ibunya, Zuleha justru makin histeris. Kali ini dia menjawab dengan nada ketus dan marah, "Batal saja, Bu, nikahnya! Bataaal!
"Lho kan tinggal seminggu, kok minta batal? Apa nggak malu?" sahut ibunya, "Bukan cuma kamu yang malu loh, ibu dan seluruh keluarga ikut malu."
Dengan tangis yang makin keras, Zuleha menjelaskan dengan sisa suaranya yang mulai serak, "Ini, Bu. Dibaca dulu undangannya dengan teliti? Di sini tertulis tuuuuh....!!!" jelas Zuleha sambil menunjukkan undangannya. Yang ternyata disitu tertulis jelas,
"TURUT MENUNGGANG:
1. Pak Camat & Jajarannya
2. Pak Lurah & jajarannya
3. Pak RW & Jajarannya
4. Pak RT & Jajarannya."
"Aku nggak akan kuat, Bu. Aku nggak kuat, Bu. Masa mau ditunggangi banyak lelaki begitu," jelas Zuleha mengakhiri.
Sehari sebelum pernikahan, Zuleha, terus-menerus menangis. Keluarganya kebingungan karena beberapa jam yang lalu, Zuleha masih menggebu-gebu untuk nikah, apalagi lelaki yang dinikahinya adalah cinta pertamanya, cinta yang tumbuh dan terpelihara baik sejak keduanya di bangku kelas 1 SMP.
Melihat Zuleha yang menangis sedih dan sekali-kali terlihat keputusasaannya untuk melanjutkan pernikahannya, ibunya mencoba menyelidiki apa penyebabnya, "Zul, kenapa kok malah nangis terus, sepertinya takut amat mau nikah? Kan mestinya hari ini kamu bahagia?"
Ditanya baik-baik dan sangat lembut oleh ibunya, Zuleha justru makin histeris. Kali ini dia menjawab dengan nada ketus dan marah, "Batal saja, Bu, nikahnya! Bataaal!
"Lho kan tinggal seminggu, kok minta batal? Apa nggak malu?" sahut ibunya, "Bukan cuma kamu yang malu loh, ibu dan seluruh keluarga ikut malu."
Dengan tangis yang makin keras, Zuleha menjelaskan dengan sisa suaranya yang mulai serak, "Ini, Bu. Dibaca dulu undangannya dengan teliti? Di sini tertulis tuuuuh....!!!" jelas Zuleha sambil menunjukkan undangannya. Yang ternyata disitu tertulis jelas,
"TURUT MENUNGGANG:
1. Pak Camat & Jajarannya
2. Pak Lurah & jajarannya
3. Pak RW & Jajarannya
4. Pak RT & Jajarannya."
"Aku nggak akan kuat, Bu. Aku nggak kuat, Bu. Masa mau ditunggangi banyak lelaki begitu," jelas Zuleha mengakhiri.