Siapa yang masih ingat dengan prasasti ini? Yapss "Prasasti Tjiaroeteun" Buitenzorg, foto diambil oleh I. van Kinsbergen sekitar ...
Siapa yang masih ingat dengan prasasti ini?
Yapss "Prasasti Tjiaroeteun" Buitenzorg, foto diambil oleh I. van Kinsbergen sekitar sebelum tahun 1900.
1. Prasasti ini diketahui keberadaannya berdasarkan laporan dari pimpinan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang menemukannya di aliran Sungai Ciaruteun, Bogor pada tahun 1863. Pada tahun 1893, letak prasasti berubah karena diterjang banjir. Hal itu membuat prasasti terguling sehingga tulisan yang awalnya diatas menjadi terbalik posisinya dan menghadap ke bawah.
2. Letak prasasti diperbaiki seperti semula pada tahun 1903. Pada Bulan Juli 1981 batu prasasti kemudian dipindahkan ke atas, ke tempatnya saat ini di Kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir, Kecamatan Cibungbulang, Bogor. Usaha pemindahan ini dilakukan oleh Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Prasasti Ciaruteun yang terletak di dalam Situs Ciaruteun, ±19 km sebelah barat daya dari Kota Bogor ini terletak di ketinggian 320 meter di atas permukaan laut. Prasasti dituliskan pada sebongkah batu andesit berukuran tinggi 151 cm, diameter atas 72 cm, dan diameter bawah 134 cm. Prasasti Ciaruteun terdiri atas dua bagian, yaitu Prasasti Ciaruteun-A dan Prasasti Ciaruteun-B. Pada Prasasti Ciaruteun-A terdapat tulisan beraksara Pallawa dan berbahasa Sansekerta sebanyak 4 baris yang disusun dalam bentuk puisi India dengan irama anustubh, sedangkan pada Prasasti Ciaruteun-B terdapat goresan sepasang telapak kaki dan goresan seperti motif laba-laba yang masih belum diketahui maknanya. Sumber: cagarbudaya.kemendikbud.go.id
•
📸: I. van Kinsbergen
•
#potolawas #potolawasbogor #bogor #sejarahbogor
Yapss "Prasasti Tjiaroeteun" Buitenzorg, foto diambil oleh I. van Kinsbergen sekitar sebelum tahun 1900.
1. Prasasti ini diketahui keberadaannya berdasarkan laporan dari pimpinan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang menemukannya di aliran Sungai Ciaruteun, Bogor pada tahun 1863. Pada tahun 1893, letak prasasti berubah karena diterjang banjir. Hal itu membuat prasasti terguling sehingga tulisan yang awalnya diatas menjadi terbalik posisinya dan menghadap ke bawah.
2. Letak prasasti diperbaiki seperti semula pada tahun 1903. Pada Bulan Juli 1981 batu prasasti kemudian dipindahkan ke atas, ke tempatnya saat ini di Kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir, Kecamatan Cibungbulang, Bogor. Usaha pemindahan ini dilakukan oleh Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Prasasti Ciaruteun yang terletak di dalam Situs Ciaruteun, ±19 km sebelah barat daya dari Kota Bogor ini terletak di ketinggian 320 meter di atas permukaan laut. Prasasti dituliskan pada sebongkah batu andesit berukuran tinggi 151 cm, diameter atas 72 cm, dan diameter bawah 134 cm. Prasasti Ciaruteun terdiri atas dua bagian, yaitu Prasasti Ciaruteun-A dan Prasasti Ciaruteun-B. Pada Prasasti Ciaruteun-A terdapat tulisan beraksara Pallawa dan berbahasa Sansekerta sebanyak 4 baris yang disusun dalam bentuk puisi India dengan irama anustubh, sedangkan pada Prasasti Ciaruteun-B terdapat goresan sepasang telapak kaki dan goresan seperti motif laba-laba yang masih belum diketahui maknanya. Sumber: cagarbudaya.kemendikbud.go.id
•
📸: I. van Kinsbergen
•
#potolawas #potolawasbogor #bogor #sejarahbogor