Suatu ketika kami menginap di rumah ibu. Biasanya saya tidur di bawah berjarak 3m dari tempat tidur ibu. Di tengah malam, saya terbangun k...
Suatu ketika kami menginap di rumah ibu. Biasanya saya tidur di bawah berjarak 3m dari tempat tidur ibu.
Di tengah malam, saya terbangun karena ibu berulang kali menepuk nyamuk yg hinggap di kakinya. Sontak saya terbangun dan mengecek tubuh anak2 apakah ada nyamuk yg menghinggapinya. Saya oleskan minyak telon di tangan dan kaki anak2 supaya nyamuk menjauh. Dan ternyata berhasil.
Ibu masih menepuk2 kakinya. Saya baru tersadar, mengapa ibu tidak sekalian saya oles supaya tidak ada nyamuk yg mendekat.
"Matur nuwun ya, Ndhuk." Kata ibu singkat.
Saya olesi kaki beliau yg mengering dan mengeriput.
"Ya Allah, kaki inilah yang seringkali mengajak saya ke pasar dan membelikan jajanan supaya saya terhibur selama diajak berbelanja."
"Ya Allah, kaki inilah yang sering mengantar dan menjemput saya ketika ke sekolah."
Menyelinap rasa sesak di dada. Mata saya mengembun. Perlahan, buliran bening menetes di sudut mata.
"Ya Allah, betapa diri ini masih jauh dari membalas budi. Sekedar melindunginya dari gigitan nyamuk pun masih menomorduakan, apalagi utk memberikan haknya yg lain? Bukankah beliau sudah terbukti melakukan APAPUN hingga saya bisa menjadi spt sekarang ini? Sedangkan anak2 yg sekarang saya nomorsatukan, entahlah kelak.." ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
"Ampuni Hamba, ya Allah. Maafkan aku, ibu. Semoga aku bisa memberikan hak ibu kini dan nanti walaupun tidak akan pernah bisa membalas semua jasamu."
Allahummaghfirlaha warhamha wa'afihi wa'fuanha.
Gambar: @nasihatorangtua
Tulisan: @nurul.chomaria
#parent #parenting #orangtua #baktianak #baktiorangua #berbaktipadaorangtua #parentingislam #parentingislami #ibu #bunda #surga #baktianak #keluarga #keluargakusurgaku
Credit https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10214250695922858&id=1279206085
Di tengah malam, saya terbangun karena ibu berulang kali menepuk nyamuk yg hinggap di kakinya. Sontak saya terbangun dan mengecek tubuh anak2 apakah ada nyamuk yg menghinggapinya. Saya oleskan minyak telon di tangan dan kaki anak2 supaya nyamuk menjauh. Dan ternyata berhasil.
Ibu masih menepuk2 kakinya. Saya baru tersadar, mengapa ibu tidak sekalian saya oles supaya tidak ada nyamuk yg mendekat.
"Matur nuwun ya, Ndhuk." Kata ibu singkat.
Saya olesi kaki beliau yg mengering dan mengeriput.
"Ya Allah, kaki inilah yang seringkali mengajak saya ke pasar dan membelikan jajanan supaya saya terhibur selama diajak berbelanja."
"Ya Allah, kaki inilah yang sering mengantar dan menjemput saya ketika ke sekolah."
Menyelinap rasa sesak di dada. Mata saya mengembun. Perlahan, buliran bening menetes di sudut mata.
"Ya Allah, betapa diri ini masih jauh dari membalas budi. Sekedar melindunginya dari gigitan nyamuk pun masih menomorduakan, apalagi utk memberikan haknya yg lain? Bukankah beliau sudah terbukti melakukan APAPUN hingga saya bisa menjadi spt sekarang ini? Sedangkan anak2 yg sekarang saya nomorsatukan, entahlah kelak.." ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
"Ampuni Hamba, ya Allah. Maafkan aku, ibu. Semoga aku bisa memberikan hak ibu kini dan nanti walaupun tidak akan pernah bisa membalas semua jasamu."
Allahummaghfirlaha warhamha wa'afihi wa'fuanha.
Gambar: @nasihatorangtua
Tulisan: @nurul.chomaria
#parent #parenting #orangtua #baktianak #baktiorangua #berbaktipadaorangtua #parentingislam #parentingislami #ibu #bunda #surga #baktianak #keluarga #keluargakusurgaku
Credit https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10214250695922858&id=1279206085