Archive Pages Design$type=blogging

#KLOTOK atau KOLO TOK..

#KLOTOK atau KOLO TOK.. . . Akhirnya ketemu juga artikel yang membahas ini, dan paling sesuai dengan hasil diskusi dengan Ida Pandhita Dh...

#KLOTOK atau KOLO TOK..
.
.
Akhirnya ketemu juga artikel yang membahas ini, dan paling sesuai dengan hasil diskusi dengan Ida Pandhita Dharmika Sandhi Keryajaya beberapa hari lalu I Ketut Sudiarta

Pada kira-kira 1135 maraklah raja Kediri kelak kemudian menjadi raja besar Nusantara: Joyoboyo, Jayabaya, atau Jayabhaya.

Kekuasaannya berpusat di Kediri, Jatim, dan wilayah di bawah pengaruh kekuasaannya mencakup seluruh Pulau Jawa (Java) ditambah Jambi, Tidore, dan Kalimantan.

Sejarah mencatat Sri Krtanegara yang mengucapkan sumpah “Pamalayu” dalam mempersatukan Nusantara, pada akhirnya gagal karena keburu diserang pasukan Kediri, Jayakatwang dengan bantuan sang putra mahkota Raden Ardaraja yang juga merupakan salah satu anak mantu sri Krtanegara penguasa Singosari, di samping juga anak mantu lainnya Raden Wijaya yang bersikap netral dalam kemelut tersebut.

Dengan bantuan orang dalam di kerajaan Singosari tersebut akhirnya pasukan Kediri berhasil mengalahkan Singosari dan sekaligus Sri Krtanegara sendiri gugur dalam serbuan pasukan Kediri yang sama sekali di luar dugaan tersebut.

Dengan gugurnya Krtanegara maka berakibat Singosari pun pun runtuh. Pada masa pemerintahan Jayabaya kekuatan militer kerajaan maritim Kediri terletak pada angkatan lautnya yang kuat pada masanya hingga mampu menjaga wilayah kerajaan di seberang pulau yang jauh dari pusat kekuasaan di pedalaman Jawa bagian timur itu.

Kota Kediri yang kita kenal sekarang dibelah oleh sungai Brantas, sungai itu lebarnya kurang lebih 1000 meter.

Di masa silam, kapal-kapal perang dan dagang diperkirakan bisa melayari sungai Brantas sepanjang aliran mulai dari pelabuhan laut di Surabaya terus masuk ke pedalaman hingga merapat pusat kota Kediri, sekarang lokasi pelabuhan di tepi sungai di Kediri itu diberi nama pelabuhan Jayabaya, lokasinya di daerah yang kini bernama Bandar Lor.

Satu kilometer ke barat dari pelabuhan Bandar atau pelabuhan Jayabaya tersebut terbentang jalan lurus menuju bukit KLOTHOK (arti harfiahnya : KOLO THOK, banyak kolo, banyak penyakit).

Sebuah prasasti batu raksasa masih menjadi misteri asal-usulnya, diperkirakan dibangun di masa jaman keemasan kerajaan Kediri, yaitu era Jayabaya.
Prasasti berbentuk goa berukuran 3 x 10 meter itu diberi nama #Mangleng (artinya museum).

Bangunan goa Mangleng atau Selomangleng, yang juga disebut museum Jayabaya yang didirikan sekitar tahun 1150-an pada masa Jayabaya itu letaknya cukup terlindung berada di antara bukit-bukit.

Di sebelah depan (50 meter) adalah bukit Mas Kumambang yang menurut penduduk setempat terkenal dengan legenda maling sakti.
Maling sakti yang hidup di masa kolonial Belanda itu bernama Ki Boncolono bersama dua sahabatnya Tumenggung Poncolono dan Tumenggung Mojoroto. Kuburan ketiganya berada di puncak bukit Mas Kumambang. Pemkot Kediri telah membangun tangga cor menuju puncak Mas Kumambang.

Mengapa cuma membangun sebuah goa batu alam dibandingkan tigaratus tahun sebelum itu telah berdiri Candi Borobudur yang megah di Jawa Tengah...??

Diperkirakan Goa Selomangleng merupakan bagian dari bukit Mas Kumambang (emas terapung), akan tetapi kemudian dipisahkan oleh jalan melingkari bukit tersebut, sehingga goa itu dapat dicapai dari dua jurusan.

Jika kita mendaki bukit Klotok itu lurus saja tepat setelah menempuh sekitar dua kilometer ke arah puncak bagian tengah, kita dapat menjumpai dan menemukan petilasan Dewi Kilisuci, tepat di sisi air terjun kecil mengalir ke bawah, menjadi sungai kecil.
Dewi Kilisuci merupakan salah seorang anak Prabu Erlangga atau Airlangga yang bertakhta di Kediri pada 1035.

Petilasan Prabu Jayabaya yang dikenal sekarang di desa Mamenang atau Pamenang kec. Pagu berada sekitar enam kilometer ke arah timur pusat kota Kediri berada di kawasan kaki gunung Kelud.

Pusat kerajaan Kediri diperkirakan berada di sekitar Goa Selomangleng, ada sebuah daerah Boto Lengket yang sekarang dijadikan markas Brigif (Brigade Infantri) XVI.
Di lokasi Boto Lengket dekat desa Bujel itu tanpa sengaja telah ditemukan batu-batu bata berukuran besar terpendam dalam tanah yang mungkin merupakan bekas bahan pondasi bangunan.

Menurut Babad Kadhiri, “Negara Daha sing dumunung ing sisih kulone Kali Brantas, ing wetane Desa Klotok lan Geneng banjur salin aran dadi negara Kediri,” (terjemahan bebas kurang lebih, “Kerajaan Daha yang berkedudukan di sisi sebelah barat Sungai Brantas, dan berada di sebelah timur Desa/Gunung Klotok dan Desa Geneng maka di kemudian hari berganti sebutan menjadi Kerajaan Kediri,”) ada keccokan wilayah sekitar Boto Lengket, Desa Bujel yakni lokasinya berada di antara gunung Klotok dan Sungai Brantas sebagai lokasi pusat kraton Kediri.

Penemuan itu belum pernah dipublikasikan, karena masih bersifat penemuan pribadi.
Diperkirakan tepat di markas Brigif XVI yang baru dibangun dalam dua tahun terakhir, itulah letak pusat Kerajaan Kediri di masa pemerintahan Prabu Sri Aji Jayabaya.

Dari segi strategi perang, maka lokasi itu sangat strategis untuk medan pertahanan dari serangan musuh.
Letaknya berada di antara bukit-bukit yang berhutan lebat di masa lalu, cocok untuk berlindung sementara bila diserang musuh.

Dan untukmengundurkan diri dari serangan besar-besaran dapat masuk hutan di kaki bukit Klotok. Ditambah lagi pada masa silam, dari puncak bukit Mas Kumambang seorang prajurit dapat mengawasi pelabuhan dan seluruh kota Kediri, sekaligus memberikan isyarat kedatangan musuh yang menyerang dari sungai atau dari daratan.


Memang benar-benar strategis tempat itu dalam strategi perang kuno.
Di sekitar daerah hipotesis kraton di bagian sebelah utara kawasan itu terdapat sumber mata air yang sampai hari ini tidak pernah kering sekalipun kemarau panjang.

Demi efektifnya roda pemerintahan maka lokasi kraton itu tidak begitu jauh dari pelabuhan hipotesis Bandar. Tatkala tamu kehormatan kerajaan datang melalui sungai brantas, perjalanan tidak begitu jauh untuk sampai tujuan di Keraton Kediri.
.
.
By #anjarwati_sudiarta


COMMENTS

Nama

akordeon akordion alat cukur alat musik Alat tukang Almari alu Ampli ampli gitar antik artikel asam urat asbak baki Ballpoint bandung batu akik Bel bel andong belati Bell Berira BERITA berita & artikel binocular bmw bogor Boneka borgol botol bsa BTS Tower bukittinggi buku c50 C70 Camera video cangkir ceret cermin cetakan cirebon classic Corolla cukit cukuran Dakon demak depok dinamo dinamo sepeda diorama Dipan dkw Dokar dokumen dongkrak Doop drum elektronik emblem fiat foto furniture gading gagang pintu Game watch gantungan Gauswheel gebyok Gelas Gembok Gerobak Gilingan keju gilingan kopi Gitar Gitar elektrik Gitar listrik globe gosokan gramaphone guci gunting Gus Baha' Handle pintu hape headset helm herbal hiasan Holden Honda hp humor Ibanez info Iras jadul jakarta jaket jam Jam dinding jam tangan jember jendela jirigen jogja joglo kaca kacamata Kalkulator kalung kamera Kamera video kapstok kaset kayu kediri kendal kesehatan kinangan Kipas angin klakson klasik klaten klonengan sapi koin Kombi koper Korek kotak kudus kuliner Kunci kuningan kursi Kursi tamu kusen Lambretta lamongan lampu Lampu dokar lampu minyak lampu sepeda lampung langka Lelang Lemari lepek logam lokomotif lowongan lumpang madiun magelang magetan mainan majalah malang malng mangkok Marmer maskot mebel meja Meja kursi mesin hitung mesin jahit mesin kasir mesin ketik mic Miniatur mobil Mobil-mobilan moped motor musik nampan ngawi organ p50 Pagar Pajangan part motor patung patung kayu pedang pekalongan peluit peluru penggulung pensil penyakit peralatan perhiasan Peti peti kayu petromax Photo piano piringan piringan hitam pisau Pistol plang plang nama Plymouth promo Properti proyektor radio Rak Resep Robot Rumah sablon sabuk Sadel salatiga Salon speaker Sehat Sejarah semarang semprong senapan sendok senjata senter sepeda Sepeda anak sepeda-anak sepur Serut serutan pensil setrika sidoarjo sirine solo spion sragen stempel Stir stopwatch Stroller surabaya surat tangsel tape Tape deck tape perekam tape recorder tas tegal teko telephone telpon termos Terompet timbangan Topi Toples tower SST tv uang ukiran vespa Vw wadah walkman Wisata wonosobo
false
ltr
item
LAPAK BARANG ANTIK: #KLOTOK atau KOLO TOK..
#KLOTOK atau KOLO TOK..
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaFhpRCKNP7r2SvfINec3KWW-z_p8OnW9Gj2d6N64DPsjeR_OWm-H1LZxPRBA_XltGrfKJPehDPRkPbjHEobRmPkFnAiYCwJlyooH333MVhTOZTZzNhrHqSqzt9Gi0xGjwxYhsJNXTNrFS/s1600/FB_IMG_1571065440665.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaFhpRCKNP7r2SvfINec3KWW-z_p8OnW9Gj2d6N64DPsjeR_OWm-H1LZxPRBA_XltGrfKJPehDPRkPbjHEobRmPkFnAiYCwJlyooH333MVhTOZTZzNhrHqSqzt9Gi0xGjwxYhsJNXTNrFS/s72-c/FB_IMG_1571065440665.jpg
LAPAK BARANG ANTIK
https://lapak-barangantik.blogspot.com/2019/10/klotok-atau-kolo-tok.html
https://lapak-barangantik.blogspot.com/
https://lapak-barangantik.blogspot.com/
https://lapak-barangantik.blogspot.com/2019/10/klotok-atau-kolo-tok.html
true
4768204154691306255
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago