Adalah sebuah makam terbujur di Taman Makam Pahlawan Tenjolaya Garut, dengan nisan tertulis nama Yang Chil-sung ..... Ya, seseorang dengan n...
Adalah sebuah makam terbujur di Taman Makam Pahlawan Tenjolaya Garut, dengan nisan tertulis nama Yang Chil-sung ..... Ya, seseorang dengan nama Korea, telah dimakamkan di sebuah Taman Makam Pahlawan, tempat pemakaman para pahlawan & pejuang Republik ini ..... Kenapa jasad orang Korea ada di sana? .....
Yang Chil-sung atau Yang Chil-seong (양칠성) lahir 29 Mei 1919 di County Wanju di provinsi Jeolla Utara, Korea ..... Dia direkrut paksa oleh Jepang menjadi prajurit Jepang & dikirim ke Hindia Belanda pada 1942 .....
Setelah Jepang menyerah kalah pada Sekutu tahun 1945, Yang Chil-sung menolak pulang sebagai tawanan Jepang ..... Menggunakan nama Komarudin, Yang Chil-sung kemudian memilih bergabung dengan gerilyawan di Garut untuk mendukung perjuangan Republik Indonesia .....
Semula Yang Chil-sung disangka orang Jepang, baik oleh orang pribumi maupun Belanda ..... Lagi pula, Yang Chil-sung saat itu menggunakan nama Jepang, Yanagawa Sichisci ..... Dia bersama dua rekannya, Hasegawa alias Abubakar & Masahiro Aoki alias Usman yang asli orang Jepang, bergabung ke dalam pasukan “Pangeran Papak” Markas Besar Gerilya Galunggung (MBGG) pimpinan Mayor Kosasih, yang bermarkas di Wanaraja, Garut .....
Perjuangan Yang Chil-sung berakhir pada 10 Agustus 1949 ..... Bersama Abubakar & Usman, Yang Chil-sung dieksekusi mati Tentara Belanda, di Kerkhof, Garut, yg merupakan pemakaman orang Belanda saat itu .....
Pada saat eksekusi, Yang Chil-sung mengenakan baju putih & kain sarung Cap “Padi” warna merah buatan Preanger Bontweverij (PBW), dikenal kemudian sebagai Pabrik Tenun Garut (PTG), yg pabriknya tak jauh dari tempat eksekusi ..... Simbolis sekali ..... merah & putih .....
Semula mereka dimakamkan di pemakaman Pasir Pogor ..... Sebagai penghormatan atas jasa-jasanya, jasad mereka kemudian dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Tenjolaya tahun 1979 .....
Pada saat menjadi tahanan sebelum dieksekusi mati, diketahui pihak Belanda bahwa Komarudin sesungguhnya orang Korea ..... Namun, jejak Komarudin alias Yanagawa Sichisci sebagai Yang Chil-sung baru diketahui pada tahun 1980-an ..... Semula pada nisannya memang hanya tercantum nama Komarudin ..... Tahun 1995, melalui suatu upacara militer, dilakukan penggantian nisan makamnya ..... Nama Yang Chil-sung dituliskan bersama nama Indonesia-nya, Komarudin .....
Tak banyak yg tahu bahwa ketika tentara Jepang memasuki wilayah Hindia Belanda pada tahun 1942 itu terdapat banyak orang Korea ..... Selintas memang sulit untuk membedakan orang Jepang & orang Korea, karena postur mereka hampir sama ..... Lagi pula, orang-orang Korea pun saat itu memakai nama Jepang ..... Semasa kekuasaan Jepang di Korea, warga Korea memang dipaksa berganti nama seperti nama orang Jepang .....
Menurut catatan sejarah Korea, ada sekitar 2.300-an orang Korea yg dipaksa menjadi tentara oleh Jepang & mereka dikirim ke Indonesia diberi tugas menjaga tempat penampungan tawanan ..... Mereka bertugas menjaga para tawanan tentara Jepang di Ambarawa, Semarang & tempat-tempat lainnya ..... Dan tak banyak dari mereka yang kembali ke Korea ......
Yang Chil-sung meninggalkan seorang anak, yg pada saat eksekusi terjadi berumur satu tahun, bernama Eddy Jawan ..... Eddy mengetahui riwayat ayahnya setelah berumur 18 tahun .....
Credits https://www.facebook.com/groups/indonesiatempodoeloe/permalink/10157355357333104/
Yang Chil-sung atau Yang Chil-seong (양칠성) lahir 29 Mei 1919 di County Wanju di provinsi Jeolla Utara, Korea ..... Dia direkrut paksa oleh Jepang menjadi prajurit Jepang & dikirim ke Hindia Belanda pada 1942 .....
Setelah Jepang menyerah kalah pada Sekutu tahun 1945, Yang Chil-sung menolak pulang sebagai tawanan Jepang ..... Menggunakan nama Komarudin, Yang Chil-sung kemudian memilih bergabung dengan gerilyawan di Garut untuk mendukung perjuangan Republik Indonesia .....
Semula Yang Chil-sung disangka orang Jepang, baik oleh orang pribumi maupun Belanda ..... Lagi pula, Yang Chil-sung saat itu menggunakan nama Jepang, Yanagawa Sichisci ..... Dia bersama dua rekannya, Hasegawa alias Abubakar & Masahiro Aoki alias Usman yang asli orang Jepang, bergabung ke dalam pasukan “Pangeran Papak” Markas Besar Gerilya Galunggung (MBGG) pimpinan Mayor Kosasih, yang bermarkas di Wanaraja, Garut .....
Perjuangan Yang Chil-sung berakhir pada 10 Agustus 1949 ..... Bersama Abubakar & Usman, Yang Chil-sung dieksekusi mati Tentara Belanda, di Kerkhof, Garut, yg merupakan pemakaman orang Belanda saat itu .....
Pada saat eksekusi, Yang Chil-sung mengenakan baju putih & kain sarung Cap “Padi” warna merah buatan Preanger Bontweverij (PBW), dikenal kemudian sebagai Pabrik Tenun Garut (PTG), yg pabriknya tak jauh dari tempat eksekusi ..... Simbolis sekali ..... merah & putih .....
Semula mereka dimakamkan di pemakaman Pasir Pogor ..... Sebagai penghormatan atas jasa-jasanya, jasad mereka kemudian dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Tenjolaya tahun 1979 .....
Pada saat menjadi tahanan sebelum dieksekusi mati, diketahui pihak Belanda bahwa Komarudin sesungguhnya orang Korea ..... Namun, jejak Komarudin alias Yanagawa Sichisci sebagai Yang Chil-sung baru diketahui pada tahun 1980-an ..... Semula pada nisannya memang hanya tercantum nama Komarudin ..... Tahun 1995, melalui suatu upacara militer, dilakukan penggantian nisan makamnya ..... Nama Yang Chil-sung dituliskan bersama nama Indonesia-nya, Komarudin .....
Tak banyak yg tahu bahwa ketika tentara Jepang memasuki wilayah Hindia Belanda pada tahun 1942 itu terdapat banyak orang Korea ..... Selintas memang sulit untuk membedakan orang Jepang & orang Korea, karena postur mereka hampir sama ..... Lagi pula, orang-orang Korea pun saat itu memakai nama Jepang ..... Semasa kekuasaan Jepang di Korea, warga Korea memang dipaksa berganti nama seperti nama orang Jepang .....
Menurut catatan sejarah Korea, ada sekitar 2.300-an orang Korea yg dipaksa menjadi tentara oleh Jepang & mereka dikirim ke Indonesia diberi tugas menjaga tempat penampungan tawanan ..... Mereka bertugas menjaga para tawanan tentara Jepang di Ambarawa, Semarang & tempat-tempat lainnya ..... Dan tak banyak dari mereka yang kembali ke Korea ......
Yang Chil-sung meninggalkan seorang anak, yg pada saat eksekusi terjadi berumur satu tahun, bernama Eddy Jawan ..... Eddy mengetahui riwayat ayahnya setelah berumur 18 tahun .....
Credits https://www.facebook.com/groups/indonesiatempodoeloe/permalink/10157355357333104/